7 Tradisi Perayaan Natal di Indonesia yang Unik

7 Tradisi Perayaan Natal di Indonesia yang Unik

Sumber: Photobook Australia

Perayaan Natal menjadi salah satu momen yang paling ditunggu oleh umat Kristen dan Katolik di Indonesia. Ada banyak tradisi Natal yang sarat makna dan warna budaya lokal di berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari tradisi Batak Toba di Sumatera Utara yang dikenal dengan Marbinda dan Marhobas hingga pertunjukan Wayang Wahyu di Yogyakarta yang menggunakan seni wayang kulit untuk menyampaikan kisah Alkitab.

Selain itu, ada juga tradisi Rabo‑Rabo di Kampung Tugu Jakarta di mana warga saling berkunjung sambil bernyanyi dan bersosialisasi. Penasaran apa saja tradisi perayaan Natal di Indonesia yang sangat unik dan menarik. Yuk, simak sejumlah tradisi perayaan Natal di Indonesia yang perlu kamu ketahui.

Marbinda dan Marhobas di Sumatera Utara

Salah satu tradisi perayaan Natal di Indonesia yang terbilang sangat unik adalah Marbinda dan Marhobas di Sumatera Utara. Tradisi khas masyarakat Batak Toba ini menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Natal di wilayah ini. Menjelang Hari Raya Natal, warga setempat berkumpul dalam sebuah kesepakatan bersama untuk membeli seekor hewan berkaki empat seperti sapi, kerbau, atau babi yang kemudian disembelih secara kolektif melalui tradisi Marbinda.

Kegiatan ini bukan semata ritual, tetapi juga wujud nyata rasa syukur atas berkat yang diterima sepanjang tahun sekaligus momen mempererat kebersamaan antarwarga. Dana untuk membeli hewan tersebut pun biasanya dikumpulkan secara patungan dari awal tahun yang mencerminkan kolaborasi dan gotong‑royong yang kuat dalam masyarakat.

Setelah proses penyembelihan dalam Marbinda selesai, daging hewan tersebut kemudian dimasak bersama dalam tradisi yang disebut Marhobas. Biasanya, kaum pria yang mengambil peran utama dalam memasak, sedangkan hasil masakan tersebut akan dibagikan kepada seluruh warga yang terlibat serta tetangga sekitar. Tradisi ini mencerminkan semangat “si sada hudon” yang berarti makan dari satu sumber yang sama sebagai simbol persatuan, kebersamaan, dan saling berbagi.

Tradisi_Perayaan_Natal_di_IndonesiaSumber: Museum Sonobudoyo

Wayang Wahyu di Yogyakarta

Tradisi perayaan Natal selanjutnya yang terdapat di Indonesia adalah Wayang Wahyu di Yogyakarta. Tradisi ini menampilkan perpaduan antara seni pewayangan Jawa dan kisah‑kisah Alkitab. Pertunjukan wayang kulit ini tidak sekadar hiburan, tetapi juga media pewartaan nilai‑nilai Kristiani melalui medium budaya lokal yang sudah akrab di tengah masyarakat Jawa.

Cerita‑cerita yang dibawakan dalam Wayang Wahyu biasanya diambil dari kitab suci, seperti kisah kelahiran Yesus, kehidupan para rasul, atau peristiwa penting lain dalam Perjanjian Lama dan Baru. Selain sebagai alat pendidikan rohani, Wayang Wahyu juga menjadi simbol toleransi dan akulturasi budaya di Yogyakarta di mana tradisi pewayangan klasik dipadukan dengan ajaran agama Kristen tanpa menghilangkan ciri khasnya sebagai seni tradisional.

Baca juga: 9 Ide Konten TikTok Tema Natal, Buat Perayaan Jadi Makin Meriah!

Rabo-Rabo di Jakarta

Salah satu tradisi perayaan Natal di Indonesia yang tidak kalah menarik selanjutnya adalah Rabo‑Rabo di Jakarta. Tradisi perayaan Natal khas ini masih dijaga oleh masyarakat Kampung Tugu di kawasan Cilincing, Jakarta Utara sebagai bagian dari ekspresi kebersamaan dan rasa syukur yang berjalan antara perayaan Natal dan Tahun Baru.

Nama “Rabo‑Rabo” sendiri berasal dari bahasa Kreol Portugis yang berarti “ekor‑mengekor”. Hal itu menggambarkan cara pelaksanaannya di mana warga akan berkeliling kampung mengunjungi rumah kerabat dan tetangga sambil bernyanyi lagu‑lagu keroncong dan memainkan musik tradisional. Setiap keluarga yang disinggahi kemudian ikut bergabung dalam rombongan sehingga barisan peserta semakin panjang bak ekor yang memanjang.

Tradisi Rabo-Rabo di Jakarta diawali dengan ibadah di gereja setempat dan menjadi momen silaturahmi yang hangat antarwarga setelah masa Natal. Pada puncak pelaksanaan Rabo‑Rabo, biasanya juga diisi dengan ritual mandi‑mandi di mana peserta saling mengoleskan bedak putih pada wajah masing‑masing. Aksi ini memiliki makna simbolis sebagai penebusan dosa dan pengampunan sekaligus cara menyambut Tahun Baru dengan semangat yang bersih dan penuh harapan.

Ngejot dan Penjor di Bali

Di Bali, perayaan Natal tidak hanya dirayakan lewat ibadah di gereja dan pertemuan keluarga, tetapi juga melibatkan tradisi lokal yang mencerminkan harmoni budaya dan toleransi antarumat beragama. Ada dua tradisi perayaan Natal yang biasa diselenggarakan di Bali, yakni Ngejot dan Penjor. Meskipun akarnya lebih kuat pada budaya Bali yang lebih luas, tradisi tersebut diadaptasi oleh komunitas Kristen setempat sebagai bentuk sukacita dalam merayakan kelahiran Yesus Kristus.

Ngejot sendiri merupakan tradisi saling berbagi makanan dan hidangan khas kepada tetangga, keluarga, atau komunitas sebagai tanda rasa syukur dan kebersamaan. Dalam praktiknya, masyarakat yang merayakan Natal akan menyiapkan berbagai makanan, kemudian mengantarkannya kepada orang‑orang di sekitar mereka. Sementara itu, Penjor adalah batang bambu tinggi yang dihias dengan janur dan hasil bumi yang dipasang di depan rumah atau gereja sebagai simbol rasa syukur atas karunia Tuhan.

Kunci Taon di Manado

Tradisi perayaan Natal yang tidak kalah menarik berikutnya adalah Kunci Taon yang merupakan tradisi Natal khas Manado. Secara harfiah, istilah kunci taon berarti mengunci tahun dan tradisi ini mencerminkan kebiasaan masyarakat setempat dalam menyelesaikan perayaan Natal dengan cara yang khas. Dalam tradisi ini, umat Kristen di Manado tidak hanya berkumpul untuk ibadah dan perayaan keluarga, tetapi juga melakukan ziarah ke makam kerabat memberikan penghormatan sambil menghias area pemakaman dengan lampu hias dan ornamen.

Puncak dari Kunci Taon biasanya dirayakan pada minggu pertama bulan Januari, setelah libur Natal dan Tahun Baru berlalu. Pada momen ini, warga menggelar pawai meriah yang melibatkan peserta dari berbagai kelompok masyarakat dengan kostum yang menarik dan kreatif.

Meriam Bambu di Flores

Salah satu tradisi perayaan Natal berikutnya yang sangat menarik di Indonesia adalah tradisi Meriam Bambu yang biasa dilakukan di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Tradisi ini melibatkan pembuatan meriam sederhana dari batang bambu panjang yang diisi dengan bahan bakar tradisional, kemudian dinyalakan hingga menghasilkan suara ledakan yang menggema di berbagai sudut desa atau kota pada malam Natal dan menjelang Tahun Baru.

Suara meriam bambu tersebut menjadi simbol kegembiraan menyambut kelahiran Yesus Kristus sekaligus menambah semarak suasana Natal di lingkungan komunitas mereka. Awalnya, suara meriam bambu di Flores digunakan sebagai penanda informasi penting di masa lalu.

Misalnya, untuk mengabarkan kabar duka karena jarak antar kampung cukup jauh dan transportasi sulit dijangkau. Namun seiring waktu, tradisi ini beralih menjadi cara unik untuk mengekspresikan suka cita pada perayaan Natal dan biasanya dipadukan dengan pertunjukan kembang api.

Tradisi_Perayaan_Natal_di_IndonesiaSumber: West Papua Voice

Bakar Batu atau Barapen di Papua

Tradisi perayaan Natal khas Indonesia yang tidak kalah menarik berikutnya adalah Bakar Batu atau Barapen di Papua. Tradisi ini biasanya dilakukan setelah ibadah Natal selesai di mana warga akan saling berkumpul di lapangan untuk memasak makanan secara bersama‑sama menggunakan batu panas yang dibakar hingga membara. Proses ini bisa berlangsung selama beberapa jam.

Tradisi Barapen menjadi wujud nyata ungkapan syukur atas berkat yang diterima sepanjang tahun sekaligus ajang silaturahmi keluarga, tetangga, dan kerabat. Dalam tradisi turun‑temurun ini, warga saling berkolaborasi dari tahap menyiapkan bahan hingga akhirnya menikmati hidangan bersama yang mencerminkan nilai solidaritas dan saling berbagi yang kuat dalam budaya Papua.

Itu dia sejumlah tradisi perayaan Natal yang sangat unik dan khas dari berbagai daerah di Indonesia. Kamu bisa mengandalkan Insta360 X4 untuk mengabadikan berbagai momen menarik terkait perayaan Natal di sekitarmu. Apalagi kamera Insta360 ini mampu mendukung rekaman video 360 derajat dengan kualitas hingga 8K 30 fps.

Beruntungnya, kamu bisa membeli Insta360 X4 Series dengan penawaran promo harga terbaik hanya di Urban Republic. Ada banyak keuntungan belanja yang bisa diraih jika kamu membelinya di Urban Republic. Yuk, segera dapatkan produk gadget terbaik impianmu sekarang juga hanya di Urban Republic!

Baca juga: 40 Contoh Ucapan Selamat Natal 2025 Untuk Keluarga Hingga Sahabat



Copyright © 2013-present Magento, Inc. All rights reserved.